Untung Rugi Membeli Motor Kredit dan Tunai

Sebagian orang yang beraktivitas teratur di DKI Jakarta, mempunyai motor sepertinya menjadi sebuah keharusan. Bukan hanya karena harganya yang terjangkau, tetapi terhitung alat transportasi beroda dua itu terhitung bisa di andalan warga untuk melewati kemacetan di kota DKI.

Kebutuhan dapat mudah terpenuhi bersama dengan tawaran kredit motor yang berasal dari berbagi perusahaan pembiayaan (leasing). Bahkan bersama dengan modal kurang  lebih dari Rp1 juta saja, seseorang udah dapat  mempunyai sepedah motor.

Seperti David  ini  misalnya, pria yang mengadu nasib di Jakarta ini lebih memilih membeli sepedah motor dengan secara kredit. hanya dengan modal murah menjadi alasan utamanya menentukan metode tersebut dibandingkan secara tunai.

David menjelas bahwa akumulasi dana uang  wajah sampai cicilan akhir yang dia setorkan kepada leasing jumlahnya lebih besar dibandingkan bersama dengan membeli motor secara tunai. Namun, skema kredit dinilai lebih mudah bagi David. ” dengan kredit motor honda kita tidak begitu terasa dengan cicilannya, tiba-tiba udah lunas saja,” terang David.

 

Ia mengungkapkan harga motor yang dibelinya senilai Rp15 juta. Sementara itu, David harus merogoh kocek sebesar Rp750 ribu per bulan untuk membayar cicilan motor tersebut selama 29 bulan atau dua tahun lebih.

 

Jika ditotal, David mengeluarkan dana sebesar Rp22,5 juta. Angka itu lebih tinggi Rp7,5 juta atau 50 prosen dibanding bersama dengan harga asli motor jika dibeli secara tunai.

Perencana Keuangan OneShildt Riko mengatakan pembelian motor secara kredit dan tunai punyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bila secara kredit, seseorang bersama dengan modal tidak tebal pun bisa segera punyai motor yang diinginkan. Berbeda bersama dengan membeli tunai, ia harus menabung selama sebagian tahun dulu.

Pembelian kendaraan secara kredit bisa menaikkan kemampuan daya beli pelanggan sebab pada dasarnya proses kredit meringankan pelanggan. Terlebih, customer motor bersama dengan kredit bisa segera mendapat asuransi.

“Asuransi untuk kehilangan motor, itu udah terhitung terkecuali beli secara kredit. Pembeli tidak harus membeli asuransi lagi,” jelas Riko. Ia berpendapat, bagi orang yang membeli untuk kebutuhan bisnis justru dianjurkan untuk membeli secara kredit. Sebab, kebutuhannya membeli motor bukan untuk konsumsi, melainkan produksi.

 

“Jadi bagi pengusaha bersama dengan modal kecil bisa segera memulai usahanya, tidak harus menanti lama. Lagipula dia membeli kan menghasilkan uang setiap bulannya jadi bisa untuk bayar kredit,” tutur Riko.

Namun, customer yang memanfaatkan skema kredit terhitung harus menyimak jangka waktunya. Bila menentukan jangka selagi lama, maka beban yang dipikul terhitung jadi banyak.

 

“Maksimal tiga tahun saja, jangan sampai lama.terkecuali untuk bisnis lebih panjang  tidak apa-apa. Misalnya empat sampai lima tahun,” kata riko.

Hanya saja, ia mengakui jumlah dana yang harus dibayarkan dapat lebih banyak jika manfaatkan metode kredit. Makanya, riko merekomendasikan customer membeli secara tunai terkecuali punyai tabungan yang cukup. Namun, jika harus terpaksa kredit, harus memahami jangka waktunya.

Sementara itu, keuangan berasal dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Nugroho menyebut setiap orang tentu mempunyai situasi keuangan yang berbeda. Ia mengatakan orang yang hendak membeli motor  harus mempunyai tabungan yang cukup.

Masalahnya, kebutuhan orang tak hanya untuk membeli motor. Namun terhitung hal lainnya, juga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Kalau dana menanggur ya bisa beli motor tunai, tapi apabila dana sedikit tapi kebutuhan motor besar, untuk bekerja, selanjutnya mengantarkan anak sekolah ya kredit bisa jadi alternatif.

Letak perbedaan pada membeli motor secara kredit dan tunai, hanya pada total dana yang dikeluarkan dan layanan asuransi. Namun, opsi kredit kadang membawa dampak orang yang sebetulnya tidak perlu jadi membeli sebab tergiur oleh harga awal yang murah.

 

Untuk itu, utamakan kebutuhan selagi itu sangat perlu untuk membeli motor atau tidak. Pasalnya, pembelian motor hanya pemborosan terkecuali hanya dipengaruhi harga murah.

Perencana Keuangan berasal dari Finansia Consulting  Endarto menilai setiap orang yang membeli motor harus siap merugi. Maklum, aset motor tak layaknya tanah yang harganya konsisten naik.

Jadi, jumlah rugi terkecuali membeli motor secara kredit dua kali lipat dibandingkan bersama dengan beli secara tunai. Sebagai deskripsi yang mengacu pada cerita David tadi, ia rela menjual motornya dan hanya laku bersama dengan harga Rp7,5 juta atau setengah berasal dari harga pembelian.

Artinya, David harus menjamin kerugian berasal dari harga belinya menggapai Rp15 juta. Terkecuali David membeli motor itu secara tunai, kerugiannya hanya Rp7,5 juta.

“Makanya harus pilih-pilih jangka dan bunga juga.apabila jangka waktu bunga yang harus dibayar terhitung jadi tinggi, harus mengukur kemampuan finansial calon pembeli. Walaupun kerugian membeli kredit jadi dua kali, tapi itu bisa jadi alternatif bagi yang butuh motor secara cepat.

Seseorang yang membeli secara tunai terpaksa kehilangan banyak tabungannya selagi itu terhitung untuk membeli motor. Bagi karyawan yang masih meraih gaji terbatas, hal ini jelas menyulitkan.