Seperti Apa Kuliah di Jurusan Kedokteran?

Bagi kalian yang bingung memilih jurusan sementara sudi mendaftar kuliah, pernahkah terpikir untuk melirik jurusan kedokteran? Jurusan yang satu ini sudah terkenal menjadi salah satu incaran calon mahasiswa baru sebagai jurusan favorit bersama banyak peminat. Bahkan kalau anda iseng melakukan survei kecil-kecilan terhadap anak-anak perihal sudi menjadi apa mereka kelak, barangkali jawaban dokter bakal sering anda temui.

Meskipun jurusan yang satu ini lazim diperbincangkan, namun tetap banyak hal-hal yang harus diluruskan. Banyak kesimpulan yang beredar di penduduk tetap salah. Begitu pula bersama prospek ke depannya. Memahami apa itu jurusan kedokteran sebetulnya tidak mudah, apalagi bagi yang sudah resmi menyandang standing mahasiswa kedokteran pun biasanya tetap bingung kalau ditanya pilihan yang bakal diambil setelah selesai kuliah dengan jasa tesis kedokteran.

Apa Itu Jurusan Kedokteran?

Kedokteran adalah istilah yang biasanya digunakan penduduk untuk mewakili jurusan kedokteran umum, yang mana belajarnya berkutat terhadap manusia. Berbeda bersama jurusan kedokteran hewan dan kedokteran gigi tentunya. Banyak yang mengira setelah wisuda sarjana maka otomatis anda sudah resmi menjadi dokter. Padahal perjalanan untuk menjadi dokter itu panjang dan harus lewat banyak langkah lho. Kuliah kedokteran merupakan jenjang sarjana (S1), di mana sementara anda lulus gelar yang tersemat di belakang namamu adalah S.Ked.

Bagaimana untuk beroleh gelar dokter? Kamu harus melalui satu langkah kembali hingga anda dinyatakan lulus dan dapat mengikuti sumpah dokter. Saat itu anda resmi menyandang gelar dokter. Kemudian bakal nampak pertanyaan: menjadi dokter apa?

Mungkin orang bakal menghendaki anda menjawab bersama dokter kandungan, dokter anak, dan lain sebagainya. Tapi jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah dokter umum.

Kalau begitu, apakah setelah lulus SMA anda harus mengambil alih jurusan lain untuk menjadi dokter anak, dokter kandungan, atau dokter yang lain? Untuk mendapat gelar dokter spesialis tentu harus menempuh pendidikan lagi. Tapi syaratanya anda harus menjadi dokter lazim lebih-lebih dahulu. Jadi, kuliah kedokteran lazim merupakan langkah awal untuk terhubung beberapa langkah berikutnya.

 

Seperti Apa Kuliah di Jurusan Kedokteran?

Jika anda memilih jurusan kedokteran, anda bakal mengikuti pembelajaran di kampus yang dikenal sebagai era preklinik. Selama era preklinik, anda bakal banyak mendengarkan kuliah, berdiskusi perihal beragam skenario kasus, berlatih keterampilan medik, dan lain sebagainya.

Prinsipnya adalah anda belum bertemu segera bersama pasien. Masa preklinikmu resmi berakhir ditandai bersama wisuda sarjana. Setelah itu anda harus bersiap memasuki babak baru yakni rotasi klinis atau sering disebut koas.

Rotasi klinis biasanya ditunaikan di rumah sakit maupun puskesmas yang menjadi mitra kampus dan anda bakal dikenal sebagai seorang dokter muda. Kamu bakal studi langkah berhadapan segera bersama pasien, studi bagaimana langkah komunikasi yang efektif, pengecekan yang harus dilakukan, dan mengambil alih tindakan yang tepat. Tentu saja hal-hal selanjutnya ditunaikan di bawah pengawasan para dokter yang sudah lebih ahli.

Mengapa disebut rotasi klinis? Selama era tersebut, anda diberi sementara tertentu untuk studi di setiap bagian. Misalnya setelah dalam lebih dari satu minggu studi di bagian anak, anda bakal berubah ke bagian bedah, lantas berubah kembali ke bagian penyakit dalam kalau proporsi di bagian bedah sudah habis, dan sesudah itu hingga anda selesai menekuni rotasi klinis.

Setelah rotasi klinis berakhir, anda bakal mengikuti ujian. Jika sudah dinyatakan lulus, anda baru dapat mengikuti sumpah dokter. Tetapi tidak cuma berhenti hingga mendapat gelar dokter saja, sebab jalur baru bakal terbuka kembali yakni anda harus mengikuti internship. Dan setelah semua perjalanan panjang ini, perjalanan seorang dokter tetap belum berhenti, sebab tetap banyak jalur yang terbuka untuk dilanjutkan, juga kalau menghendaki menjadi dokter spesialis atau apalagi sub spesialis.