Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga

Memiliki taman yang indah di rumah tentu saja menjadi impian banyak orang. Tetapi semua membutuhkan usaha, tidak hanya dalam hal perawatan sehari-hari seperti bagaimana merawat tanaman agar subur, faktor-faktor lain seperti aplikasi pupuk juga perlu dipertimbangkan.

Sayangnya, seiring dengan peningkatan berbagai komoditas, harga pupuk juga meningkat. Harga pupuk berkisar antara Rp. 5000 – Rp. 10.000 per 5 kg, atau paket kecil. Sementara harga per karung bisa mencapai Rp. 30.000. Bahkan dengan uang yang sama kita bisa mempercantik taman kita dengan menambahkan koleksi bunga atau tanaman hias lainnya.

Limbah atau sampah rumah tangga bisa berupa apa saja yang organik, seperti limbah sayur, sisa buah, kulit telur, atau bahkan bubuk kopi dan teh. Adapun cara membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga ini adalah sebagai berikut:

A. Alat dan bahan:

  1. Tempat pengomposan, bisa berupa keranjang, tong plastik, dan batu bata.     
  2. Limbah rumah tangga juga dapat ditambahkan ke limbah organik atau   
  3. limbah pertanian seperti daun rontok, rumput, atau residu tanaman lainnya
  4. Starter, yang umum digunakan adalah EM4. Jika starter tidak tersedia di area      
  5. Anda, Anda dapat membuatnya sendiri dengan langkah-langkah berikut:
  • Ambil nasi, baik baru atau basi, bentuk menjadi lingkaran seukuran bola 
  • pimpong sebanyak 4 buah.
  • Diamkan sampai jamur keluar berwarna kuning – oranye – abu-abu, sekitar 3 hari.
  • Masukkan bola nasi yang sudah berjamur ke dalam botol plastik lain.
  • Siram dengan air yang telah ditambahkan gula sebanyak 4 sendok makan. Jumlah airnya adalah gayung
  • Diamkan selama kurang lebih satu minggu, maka campuran beras dan air gula akan berbau seperti selotip.
  1. Starter dapat digunakan sebagai bahan kompos, tetapi ketika menggunakannya, harus diencerkan dengan air. Komposisinya 1: 5. 1 untuk starter dan 5 untuk air.
  2. Takakura keranjang atau keranjang dengan lubang kecil
  3. Sekam
  4. Ukuran keranjang kardus bekas

B. Cara membuat pupuk kompos:

  1. Tempatkan keranjang takakura di tempat teduh, tidak terkena hujan atau sinar matahari langsung. Namun pastikan sirkulasi udara lancar. Letakkan dudukan batu bata atau kayu di bagian bawah untuk memudahkan aliran udara masuk dan keluar.
  2. Atur kulit di bagian bawah keranjang, sebagai penyerap air yang berlebihan, kurangi bau, dan kontrol udara agar mikroba tidak mudah masuk.
  3. Masukkan kardus bekas tepat di atas kulit umbi sebagai tempat mengumpulkan sampah rumah tangga.
  4. Memotong sampah rumah tangga yang sudah disiapkan. Pemotongan ini untuk memudahkan proses pengomposan nanti.
  5. Isi keranjang dengan starter atau kompos siap sebagai starter untuk proses pengomposan yang akan terjadi karena mengandung banyak mikroba pembusuk.
  6. Masukkan sampah rumah tangga yang sudah dipotong-potong tadi, aduk hingga rata dengan starter. Jika bahannya terlalu basah, Anda bisa menambahkan serbuk gergaji atau sekam.
  7. Jika Anda ingin kompos berbau harum, tambahkan kulit jeruk di dalamnya.
  8. Uji proses pengomposan yang terjadi dengan mencelupkan jari sekitar 2 cm dari kompos. Jika terasa hangat, berarti proses pengomposan sedang berlangsung. Tetapi jika tidak, berikan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Kemungkinan bahan-bahan ini terlalu kering
  9. Simpan dan amati kompos selama sekitar 40 – 60 hari. Karakteristik kompos matang adalah warna yang berubah menjadi hitam, tidak berbau, dan tidak becek.

Jika Anda sudah ahli membuat kompos dari limbah rumah tangga, Anda dapat menyebarkannya ke tetangga dan lingkungan. Hasilnya, selain bisa digunakan untuk nutrisi berbagai tanaman, Anda juga bisa menjual kompos ini dan mendapatkan penghasilan tambahan. Semoga artikel tentang cara membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga akan menginspirasi Anda untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Jaga lingkungan dan proses limbah rumah tangga secara mandiri ya!