SPBU tak Bisa Lagi Sembarang Jual Pertalite dalam Jeriken

Para penjual bensin eceran yang notabene banyak menjajakan BBM model pertalite akhir-akhir ini banyak mengeluh mengenai ada masalah mereka meraih BBM non subsisi berikut untuk dijual eceran. Pasalnya, mereka memgaku setiap SPBU menampik menjajakan pertalite dalam jeriken dengan Flow Meter Tokico.

Sepertj dialami keliru satu penjual bensin eceran, Muhammad (35). Menurutnya, sudah lebih kurang satu bulan belakangan ini dirinya tidak dapat kembali belanja pertalite dalam jeriken. Untuk itu, dirinya beralih membelu pertamax untuk dijual eceran lebih kurang dua pekan terakhir.

“Mau tidak senang menjajakan pertamax. Sempat tidak berjualan lebih kurang sepekan lebih karena sama SPBU tidak boleh kulakan pertalite. Tapi banyak termasuk langganan menanyakan kenapa tidak menjual bensin lagi. Akhirnya beli pertamax.

Terkait hal itu, Senior Supervisor Communication & Relations MOR IV PT Pertamina (Persero), Arya Yusa Dwicandra mengatakan, sesuai dengan Perpres 191 Tahun 2014, pembelian Pertalite mengfungsikan jeriken yang dilarang adalah yang tidak disertai himbauan berasal dari dinas berkaitan untuk keperluan tertentu. Seperti pertanian, perikanan, usaha mikro/kecil.

Latar belakang diaturnya pembelian jerigen tersebut, lanjut dia, karena banyaknya keluhan costumer yang merasa terganggu dengan kesibukan pengisian jerigen tanpa rekomendasi. Dan barangkali untuk dijual kembali. Selain itu karena aspek safety, atau keamanan berasal dari bahan jerigen itu sendiri

“Intinya SPBU merupakan lembaga penyalur terakhir penjualan BBM berasal dari produsen yaitu pertamina kepada konsumen. Artinya, sebenarnya terkecuali berasal dari Peraturan Presiden berikut tidak untuk dijual kembali,” paparnya.

Arya menegaskan, untuk produk Pertamax selama antrean di SPBU tidak terlalu panjang, justru pedagang pengecer diperbolehkan lakukan pembelian mengfungsikan jerigen.

“Sebenarnya secara keputusan senantiasa tidak diperbolehkan belanja BBM dengan jerigen tanpa rekomendasi. Tapi kami termasuk lihat sisi sosial keperluan masyarakat, bermakna secara bertahap kami bakal mengedukasi mengenai safety jeriken tersebut,” tukasnya.