Maid Café alias “Kafe Pembantu” dengan Tema Cosplay Jepang

Buat kamu yang baru pertama kali mengunjungi Negara Jepang tentunya ada banyak hal yang akan membuatmu merasa aneh serta bahkan kebingungan. Hal ini dikarenakan terdapat poly hal unik yg ditunjukkan sang negara tadi. mirip halnya pada penggunaan maskot yg aneh, layanan jasa unik, sampai beragam jenis keunikan lainnya.

Keliru satu keunikan yg ditunjukkan sang negara tersebut terlihat melalui eksistensi Maid Café atau kafe pelayan. eksistensi cafe tadi dimulai asal tempat Akihabara Tokyo yang dikenal dengan budaya anime yg dimilikinya. Dari tahun 2001 kemudian, cafe yg satu ini sudah menjadi situs awam dan bahkan keberadaannya pun sekarang telah tersebar pada aneka macam belahan negara lainnya, mirip Thailand, China juga Republik Ceko.

Dikenal menggunakan perkembangannya yang luar biasa, faktanya cafe dengan tema cosplay tersebut tidak tersedia secara murah. Hal ini ditandai menggunakan porto lima.000 yen atau bahkan lebih yg wajib kamu keluarkan asal setiap kunjungan yg dilakukan. tidak sulit buat mengunjungi daerah seperti ini, karena pada umumnya daerah tadi selalu diidentikkan dengan bentuk layanan yang diberikan sang para pekerja perempuan yg menjamu para pelanggan menggunakan sebutan “Tuan”. Hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai alasan mengapa cafe tadi selalu ramai dikunjungi pelanggan dan wisata di Jepang.

Maid Café alias Kafe Pembantu.

Sesuai dengan nama yang dimilikinya, maid café termasuk dalam jenis cafe yg banyak mempekerjakan para perempuan belia dengan menjadikan mereka menjadi maid perancis dan sebagainya. tidak hanya itu, cafe tersebut jua menyajikan banyak varian hidangan makanan serta minuman. Para pelayan atau petugas cafe yang terdiri dari para wanita belia tadi dikenal menggunakan keramahannya. Hal ini berkaitan menggunakan tugas mereka yg memang ditujukan buat menyampaikan percakapan seperti halnya seseorang teman asal para pelanggan yg ada.

Bila dilihat dari sejarah geisha serta maiko, para karyawan yg ada memang ditujukan buat menghibur para pelanggan, dimulai dengan menemaninya menyanyi, menari atau bahkan bermain game. Hal tersebut tidak jauh tidak sama dengan eksistensi cafe yg satu ini. Hanya saja bentuk hiburan yg diberikan justru lebih mengarah di pertunjukkan yang mengandalkan penggunaan musik pop mirip halnya konser idola yg tengah dilakukan.

Bekerja pada maid café.

Meskipun dikenal menggunakan nama maid café alias kafe pembantu. Faktanya bekerja ditempat ini tidak berakibat mereka atau para perempuan muda tersebut menjadi pembantu. poly yg menyamakan tempat tersebut menggunakan klub nyonya rumah dan menyampaikan pandangan negative. Hal ini dikarenakan klub tadi yang melanggar hukum, utamanya pada hal keintiman di antara pelanggan menggunakan para pelayannya.

Hal tersebut kentara tidak sinkron menggunakan cafe yang satu ini. Pasalnya cafe ini menerapkan setiap hukum menggunakan ketat sehingga aman bagi para pelayannya. Bahkan buat lingkungan kerja pun didesain dengan aneka macam hukum umum lainnya. Hal ini termasuk buat kegiatan foto bersama pelayan yg tentunya tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.

Pelanggan maid café.

Pelanggan yang hadir ke maid café memang cukup beragam dimulai asal pelanggan yang hadir dan mengerti setiap hukum sampai jenis pelanggan yg menyamakan kafe tersebut menggunakan klub nyonya rumah. namun meski beberapa pelanggan terdapat yang hendak melakukan perbuatan yang tidak baik, mereka umumnya akan segera dikeluarkan dari cafe karena telah melakukan beberapa pelanggaran aturan. dengan demikian setiap pelayan pun tetap terjaga dengan safety.

Selain itu, pelanggan setia yang selalu datang balik itu dikenal menjadi pelanggan yg bukan mengharapkan pelayanan dengan korelasi intim, namun justru mereka yang ingin menikmati layanan bersahabat yg dapat membuatnya merasa nyaman. Itulah kiranya daya tarik yang dimiliki cafe tadi, yang bisa menghasilkan pelanggannya pulang menggunakan rasa suka .