Ini 5 Ciri-ciri Anak dengan EQ Tinggi

Halodoc, Jakarta – Bila IQ lebih dari prestasi akademis, karena itu EQ lebih konsentrasi pada tiga kekuatan anak yakni tanggung-jawab, kekuatan, dan rasa hormat . Maka dapat disebutkan jika EQ akan bermanfaat untuk anak dalam kehidupan sosial anak di masa datang. Pertanyaannya, seperti apakah sich beberapa ciri anak yang mempunyai EQ tinggi?

Ini 5 Ciri-ciri Anak dengan EQ Tinggi

Ibu, Kenali Ciri-ciri Anak dengan EQ Tinggi
EQ dikenali sebagai kepandaian emosi pada seorang. Anak yang mempunyai EQ rendah mempunyai potensi mempunyai sikap yang menyukai menentang. Bila dia mempunyai EQ yang konstan, karena itu dia dapat mengontrol emosi dianya. Apa lagi bila dia bertemu sama orang dengan opini yang lain.

Berikut ciri-ciri anak dengan EQ tinggi:

1. Tahu Langkah Membandingkan Emosi
Ciri-ciri anak dengan EQ tinggi yang pertama ialah tahu langkah membandingkan emosi. Dalam kata lain, anak dapat mengenal, mengatakan, dan membandingkan emosi yang ia alami. Saat dia sedang geram, kecewa, bersedih, dia mempunyai langkah untuk membandingkan emosi-emosi itu tanpa melawan.

2. Tahu Langkah Mengatur Emosi
Ciri-ciri anak dengan EQ tinggi setelah itu tahu langkah mengatur emosi. Emosi dapat terjadi pada siapa terhitung anak-anak. Bila ke orang dewasa, emosi condong bisa diselinapkan. Entahlah dengan senyum atau mungkin dengan sikap acuh tidak acuh.

Tetapi, untuk anak emosi umumnya diperlihatkan dengan menangis atau berlaku melawan, berteriak, atau bahkan juga membanting benda disekitaran. Dan anak dengan EQ tinggi mempunyai kekuatan untuk menahan dan mengatur emosinya dengan tidak melawan.

3. Memiliki Motivasi Tinggi
Perasaan malas yang dirasakan anak lumrah terjadi, begitupun sikap pesimis dan stimulanif. Tetapi, berlainan pada anak dengan EQ tinggi. Mereka mempunyai kekuatan berikan motivasi diri. Saat berasa pesimis, dia akan cepat semangat bila orangtua berikan motivasi dan memberikan support.

4. Tahu Langkah Memiliki empati
Ciri-ciri anak dengan EQ tinggi setelah itu tahu langkah memiliki empati. Anak-anak kerap berkelahi dengan rekan sepantarannya, tapi ada saat di mana mereka memperlihatkan rasa sayang pada sama-sama. Berkaitan dengan hal itu, orangtua perlu memberi contoh bagaimana semestinya berlaku.

Bila orangtua kerap memberikan contoh, karena itu sendirinya anak juga dapat memiliki empati. Misalnya dengan memberi tanggapan positif baik secara lisan atau perlakuan ke rekan atau orang disekelilingnya. Misalkan, menjelaskan pada ibu “Tidak boleh berduka”, “Tidak boleh menangis,” dan ada banyak kembali.

5. Tahu Langkah Berhubungan dengan Orang Lain
Ciri-ciri anak dengan EQ tinggi yang paling akhir ialah tahu langkah berhubungan sama orang lain. Misalkan saja saat ibu memberi anak kebebasan untuk pilih baju, tentu anak akan pilih apa yang dia gemari untuk dikenai. Bila ibu tidak meluluskan, anak akan ketahui bagaimanakah cara bertransaksi dan berbicara supaya ibu membolehkan dia menggunakan baju yang dicintai.

Skema Asuh yang Baik Anak Anak Mempunyai EQ Tinggi
Kesadaran diri, rekonsilasi emosional sama orang lain, dan pengetahuan mengenai kondisi emosi ialah beberapa persyaratan anak dengan EQ tinggi. Seorang anak yang sadarkan diri, mempunyai wacana, dan memiliki empati ialah anak yang pintar secara emosional dan sedang pada proses mempunyai EQ yang tinggi.

Anak dengan kualitas emosional positif umumnya dibuat dari penghargaan, perhatian, empati, dan kebaikan ke-2 orangtua lingkungan disekelilingnya. Dalam kata lain, peranan orangtua dalam skema asuh anak benar-benar mempengaruhi watak baik dan jeleknya anak di masa datang.

Sampaikan kalimat keramat semenjak diri, seperti kata “maaf”, “terima kasih”, “tolong”, dan “izin”. Dengan demikian, anak bisa mengaku kekeliruan dan enteng untuk mohon maaf. Seiring waktu berjalan, dia bisa mengatur emosinya sendiri hingga kemudian capai tahapan kepandaian emosional

 

 

kunjungi juga mesin es batu kristal surabaya