Cara Menghitung Nilai IP dan IPK Mahasiswa Mudah

Saat memasuki jenjang perguruan tinggi atau perkuliahan anda bakal penasaran bersama langkah mengkalkulasi nilai IP dan IPK. IP dan IPK merupakan nilai seperti nilai dalam raport saat duduk di bangku sekolah. Hanya saja IP dan IPK ini punya nilai bersifat angka bersama nominal yang kecil.

Yakni terdiri berasal dari angka 1, (satu koma) dan angka 4,0 (empat koma nol). Sehingga tidak serupa bersama nilai di raport yang biasanya terdaftar daftar nilai dalam wujud puluhan. Dimulai berasal dari 10, 20, hingga yang tertinggi adalah 100. Berhubung nilai IP dan IPK ini dalam wujud nilai yang terbilang kecil.

Maka tidak heran banyak mahasiswa  berprestasi yang tetap bingung bersama teknik atau langkah mengkalkulasi nilai IP dan IPK. Apalagi nilai yang didapatkan mahasiswa per mata kuliah di setiap akhir semester dalam wujud huruf kapital, yaitu A, B, C, dan seterusnya.

Apa Itu IP?
Supaya lebih ringan dimengerti teknik atau langkah penghitungannya, maka kudu mengenal definisinya khususnya dahulu. DImulai berasal dari IP yang punya kepanjangan Indeks Prestasi. Yaitu nilai rata-rata semua mata kuliah yang diikuti selama satu semester (enam bulan). Perhitungan nilainya sesuai bersama nilai berasal dari masing-masing mata kuliah.

Semakin banyak mata kuliah yang mendapat nilai A maka makin lama besar kesempatan mendapatkan IP hingga angka tiga koma atau tiga lebih. Tidak tertutup kemungkinan sudah mendapat IP empat koma. Sehingga memperbesar kesempatan untuk mendapatkan IPK kelulusan yang sempurna.

Secara umum, langkah mengkalkulasi nilai IP dan IPK kudu dimengerti agar lebih ringan mengejar nilai terbaik. Sebab nilai IP yang didapatkan di semester ini bakal mempengaruhi jumlah SKS yang sanggup diambil di semester berikutnya. Semakin tinggi IP makin lama banyak SKS sanggup diambil di semester depan.

Sehingga berikan kesempatan bagi mahasiswa selanjutnya untuk lulus lebih cepat. Namun, apakah hal seperti ini sanggup atau kemungkinan terjadi? Tentunya benar-benar mungkin, selama ada usaha dan niat untuk mengejar IP semaksimal kemungkinan dan sesudah itu berhasil mewujudkannya. Tentunya pencapaian ini perlu usaha ekstra keras.

Secara umum, perhitungan nilai IP tergoda oleh SKS. SKS adalah besaran yang menunjukan bobot mata kuliah yang diambil. SKS terhitung sanggup diartikan sebagai jumlah pelajaran per minggu berasal dari suatu mata kuliah. Sehingga saat menjumpai arti SKS 3 maka dalam seminggu anda bakal ikuti mata kuliah selanjutnya selama 3 jam.

 

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung nilai IPK adalah sebagai berikut:

IP: (Jumlah (SKS x poin)) / (jumlah SKS). 

Rumus menghitung IP

Adapun poin yang dimaksud dari rumus tersebut adalah jumlah nilai dalam bentuk angka dari nilai huruf yang didapat di suatu mata kuliah. Misalnya, mata kuliah X memperoleh nilai A maka poinnya adalah 4. Sementara untuk nilai B maka poin yang didapat adalah 3, dan seterusnya. Lebih detailnya bisa melihat tabel poin berikut ini.

Nilai  Poin  Kriteria
A 4 Istimewa
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Kurang
E 0 Tidak Lulus

Jadi, dari tabel di atas bisa diketahui bahwa setiap nilai mata kuliah dalam bentuk huruf bisa dihitung menjadi angka sesuai poin masing-masing. Poin ini kemudian bisa digunakan untuk menghitung nilai IP maupun IPK yang nanti akan dibahas di bawah. Pada kolom kriteria maka akan diketahui mana mata kuliah yang lulus dan tidak lulus.

Jika mendapat nilai E alias Tidak Lulus maka mahasiswa secara otomatis perlu mengulang. Menariknya, setiap mahasiswa yang tidak puas mendapat nilai B maupun C berhak mengulang jika memang menghendaki. Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan IPK kelulusan nanti.