Suporter Bertanya Kenapa Sepak Bola di Indonesia Tidak Boleh Digelar

Fakhri Husaini Apresiasi Sikap Simpatik Suporter Timnas Indonesia U-16 Vs Malaysia

Berita bola Indonesia saat ini, persoalan pelik sekarang sedang dihadapi persepakbolaan Indonesia karena tidak ada kompetisi sampai 11 bulan berlalu. Kompetisi Shopee Liga 1 belum dilanjutkan karena Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) belum mengantongi izin dari pihak Polri.

  1. Kenapa Tidak Boleh Digelar?

Publik bertanya-tanya, publik sepakbola beranggapan adanya satu hambatan yang menyebabkan tidak mengantongi izin dari Polri. Jika mengacu kepada kompetisi di negeri tetangga, mereka masih bisa menjalankannya. Persoalan tersebut menjadi ramai diperbincangkan, terlebih PSSI memastikan sudah mengirimkan tiga kali surat permohonan izin, tidak ada balasan dari pihak Polri. Publik semakin membicarakan persoalan izin Liga 1 setelah ada yang menyebut kalau basket dan voli mendapatkan izin penyelengaraan.

Ketut Anjelo mengatakan kompetisi Liga 1 sesuai dengan pengumuman dari PSSI akan dilaksanakan tanpa penonton dan pelaksanaan Protokol Kesehatan yang ketat pada setiap pertandingan.

“Sepak bola kan yang saya tahu, maksimal dalam stadion hanya segelintir orang yang terdiri dari pemain, pelatih, dan ofisial dari klub yang bertanding. Pihak keamanan, perangkat pertandingan, sampai broadcasting crew,” ujarnya.

  1. Harus Ada Pendekatan yang Lebih Baik?

Ketut Anjelo mengatakan jika benar Proliga dan IBL mendapatkan izin untuk menggelar kompetisi, itu sah saja. Kata Ketut Anjelo pengurus dari masing-masing federasi mempunyai pendekatan yang lebih baik dengan pemerintah atau pihak kepolisian. Agar kompetisi Liga 1 bisa dilakukan, membutuhkan jiwa besar dari semua pihak. Ketut berharap ego masing-masing pihak dikontrol agar tidak berdampak negatif pada kelangsungan ekonomi persepakbolaan Indonesia.

“Harapannya, tentu kompetisi bisa bergulir kembali. Kami sebagai suporter juga butuh hiburan. Toh tidak masalah kami menyaksikan pertandingan dari layar kaca. Klub juga bisa melakukan aktivitas lagi. Kalau bernasib seperti Madura United dan Persipura yang terpaksa membubarkan skuadnya, siapa yang bisa disalahkan? Jangan saling ego antara Polisi, PSSI dan juga pemerintah,” pungkasnya.