Dampak Teknologi Pendidikan Pada Belajar Mandiri Saat Pandemi COVID-19

Perwujudan kehidupan manusia semakin lama semakin kompleks dengan persoalan kehidupan yang makin kompleks juga, ini bukan hanya terjadi di negeri ini tetapi jadi topik permasalahan di dunia internasional. Corona virus sedang jadi permasalahan yang menerpa dunia sekarang ini tidak lepas negara Indonesia. virus ini menyebakan banyak kegaitan di beberapa abidang berhenti buat meminilisir penyebaran yang terjadi.

Dampak Teknologi Pendidikan Pada Belajar Mandiri Saat Pandemi COVID-19

Salah satu bidang yang berpengaruh karena corona virus ini yaitu sektor pengajaran. Ini mengakibatkan Indonesia harus aktif dalam menuntaskan persoalan itu. Sampai lahirlah maklumat untuk selalu produktif dalam hadapi pandemi COVID-19 di penjuru dunia internasional.

Deklarasi ini erat berkaitan dengan SDG’s (Sustainable Development Goals).
Dalam deklarasi ini ada 17 hal tujuan dalam global SDG’s ini, salah satunya yakni global tanpa kelaparan, tanpa kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan yang bagus, pengajaran yang berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan senitasi, energi bersih dan dapat dijangkau, dan lain-lain.

Saat semacam ini sesuai point 4 SDG’s yaitu pengajaran berkualitas.
Pada kondisi krisis sekarang ini Indonesia sekarang ini masih ditemui dengan kesusahan dan minimnya tehnologi pengajaran dalam mendukung evaluasi apa lagi di saat kondisi tersuruk saat wabah COVID-19. Menurut Education of Educational Achievement (IEA) Indonesia kurang optimal dari pengukur prestasi pada perbedaan pengajaran dengan peringkat 38 dari 39 negara (IEA, 2011).

Perkembangan tehnologi pengajaran jadi faktor penting dalam menuntaskan permasalahan pengajaran saat wabah COVID-19. Tehnologi pengajaran bisa memberinya keringanan info dan pengutaraan materi hingga aktivitas evaluasi yang sudah dilakukan tidak jadi masalah terkhusus di saat Evaluasi Jarak Jauh (PJJ).

Dengan keunikan, semangat, dan perubahan yang cepat sekarang ini dan terkait dengan angkatan muda/millenial ketika wabah COVID-19 menyebabkan tehnologi pengajaran sebagai jalan keluar aktif yang pas dan efektif yang bisa digunakan buat menunjan pembelajaran mandiri saat ini.

Tehnologi pendidikan membuat cangkupan yang luas saat belajar mandiri. Tehnologi pengajaran bisa membuat evaluasi masih tetap berjalan dengan baik dan memberikan dukungan pemerintahan dalam usaha jaga physical distancing sesuai prosedur kesehatan.
Ini sesuai dengan arahah Menteri Pengajaran dan Kebudayaan menjelaskan proses aktivitas belajar mengajarkan harus dilaksanakan lewat evaluasi online atau jarak jauh (Berdasar SE No. 4 Tahun 2020 mengenai peraturan pengajaran dalam periode darurat penebaran COVID-19).

Dampak yang dirasa karena wabah ini membuat pengajaran di Indonesia mulai bereksperimen dengan membuat beberapa tehnologi pengajaran yang mendukung evaluasi dan ikut aktif ikuti revolusi industri 4.0. Dengan kondisi kritis ini pemerintahan dan kelompok akademiki membuat tehnologi pengajaran dengan beragam jenis mode mulai berbentuk program, web, podcast,class room dan yang lain untuk membuat kondisi efektif untuk angkatan muda/millenial saat belajar mandiri.

Penggunaan tehnologi pengajaran saat belajar berdikari sekarang ini sebagai salah satunya usaha dalam pengimplementasikan media evaluasi terbaru berbasiskan tehnologi yang beragam macam dan jadikan usaha promotif pada tehnologi pengajaran.

Tehnologi pengajaran akan menolong dan gampang dimengerti dalam kehidupan millenial sebagai media evaluasi pengembangan yang mempermudah mereka untuk cari berbagai jenis sumber pengetahuan secara mudah dan bisa dilaksanakan saat kapan saja dan dimana saja. Ini membuat tehnologi pengajaran memberinya imbas yang paling bermanfaat dalam tingkatkan proses belajar berdikari dan membuat pertimbangan open minded pada pengajaran yang sekarang ini cuman lewat belajar tatap muka atau langsung (offline).

 

Baca juga : game horror multiplayer android

Informasi lengkap di gamenisasi