4 Mitos Profesi Psikolog yang Sebenarnya Salah

Karier psikolog ialah pekerjaan yang perlu di dukung dengan ilmu dan pengetahuan psikologi yang memadai, sehingga tidak akan mudah percaya akan macam-macam mitos profesi psikolog yang beredar di Internet.

Karena itu, bila ingin jadi psikolog, Anda harus mulai memikirkannya semenjak duduk di kursi sekolah menengah atas, setelah itu jangan mudah percaya terhadap semua jenis mitos profesi psikolog yang banyak dibicarakan orang melalui media sosial dan kehidupan sehari-hari.

Langkah awal yang perlu dikerjakan ialah masuk kuliah dengan ambil jurusan psikologi. Selanjutnya, Anda dapat meneruskan ke tahap pendidikan selanjutnya sampai jadi psikolog profesional.

Temukan psikotes online terbaik hanya di Golife.id

Tetapi, banyak mitos yang mencakup karier psikolog. Ini akan mengganggu ketetapan Anda waktu akan ambil langkah awal masuk ke jurusan psikologi. Kekeliruan persepsi dapat juga membuat Anda berhenti memburu mimpi jadi psikolog profesional. Mitos Profesi Psikolog yang Harus Diketahui.

Apa itu Psikolog

Pengertian Psikolog adalah seorang ahli psikologi dalam bahasa inggris yaitu psychologist sebagai pakar yang menguasai bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental manusia.

Tetapi di Indonesia, psikolog umumnya merupakan seorang praktisi psikologi yang telah menempuh pendidikan psikologi profesi. Seorang ahli psikologi yang tidak menempuh dunia pendidikan profesi psikologi disebut sebagai ilmuwan psikologi.

Para psikolog di Indonesia yang tergabung di dalam organisasi profesi bernama Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) wajib mempunyai Sertifikat Sebutan Psikolog (SSP) dan harus memiliki Surat Izin Praktik Psikolog (SIPP) yang telah diatur didalam undang-udang yang berlaku.

Psikolog terbagi dalam beberapa ketegori ke dalam bidangnya masing-masing yang sesuai dengan cabang ilmu psikologi yang ditekuni oleh psikolog, contohnya Psikolog Klinis, Psikolog Pendidikan, Psikolog Industri, ataupun Psikolog Forensik.

Namun, kata “Psikolog” lebih sering dikenal dan digunakan untuk menyebut psikolog klinis, ahli psikologi yang bergerak di bidang kesehatan mental manusia.

Mitos profesi psikolog di indonesia

Contohnya, mengenai asumsi jika lapangan kerja di bagian psikologi benar-benar hanya terbatas. Hingga sarjana psikologi bisa jadi pengangguran.

Sebaliknya, ada pula yang katakan mahasiswa cemerlang yang dapat mendapatkan gelar doktor di bagian psikologi, bisa menjadi psikolog profesional yang kaya raya.

Tersebut beberapa mitos sekitar karier psikolog yang diambil dari situs Kampus Monmouth, New Jersey, sekolah yang spesial memelajari limu sosial serta humaniora.

1. Profesi Psikiater Sama Dengan Profesi Psikolog

Sebenarya karier psikiater berlainan dengan psikolog. Psikiater serta psikolog pelajari bagian pengetahuan yang berbeda. Psikiater ialah lulusan dari sekolah pengetahuan kedokteran. Mereka belajar mengenai pengobatan pasien dengan medis.

Hingga psikiater dapat menyembuhkan pasien dengan resep obat. Tetapi mereka sedikit berhubungan dengan pasien. Mereka pun tidak lakukan terapi pada orang dengan permasalahan kejiwaan. Sesaat psikolog tidak dapat memberi pengobatan dengan memberi obat. Psikolog semakin banyak terjebak dengan pasien.

2. Seorang Psikolog Minimal Harus Lulusan Pascasarjana

Pengakuan tersebut belum pasti benar. Tetapi, bila Anda pertajam pengetahuan psikologi maka benar-benar menolong perjalanan profesi. Kenyataannya, seputar 25% lulusan S1 psikologi meneruskan ke sekolah pascasarjana. Sedang sarjana yang lain langsung masuk ke dunia kerja dengan menjalanakna beberapa karier yang berlainan. Anda dapat memperoleh pekerjaan dengan bawa gelar sarjana psikologi.

Walau demikian, Anda mungkin tidak kerjakan pekerjaan yang Anda harap. Seputar 15% lulusan psikologi kerja di bagian yang terkait dengan kesehatan. Sejumlah besar kerja di bidang usaha, edukasi serta administrasi.

Mitos ini pastinya salah besar. Lulusan S1 psikologi memang tidak disediakan menjadi seseorang psikolog profesional. Ini berlainan dengan lulusan S1 pengetahuan keguruan yang pastinya dapat jadi guru.

Tetapi, sarjana psikologi punyai peluang kerja yang lebih luas. Mereka dapat jalani share karier yang terkait dengan psikologi seperti konselor profesi, administrasi pada divisi sdm, asisten periset, asisten laboratorium, analis pekerjaan serta penulis tehnis.

3. Sarjana Psikologi Bisa Langsung Menjadi Psikolog

Anda harus mendapatkan gelar doktor supaya bisa melalui profesi jadi psikolog profesional. Tetapi di sejumlah negara Anda bisa jadi psikolog sesudah menamatkan pendidikan master.

Karena, seorang psikolog harus lewat beberapa kursus terhitung pengawasan banyak pasien. Anda pun harus mendapatkan lisensi menjadi psikolog profesional.

4. Karir Psikolog Membuat Jadi Kaya Raya

Sebetulnya, seseorang terapis yang buka praktik pribadi dapat membuahkan banyak uang sampai US$ 68 ribu per tahun. Tetapi, pendapatannya akan dipotong dengan pergantian asuransi serta potongan yang lain.

Sesaat, psikolog profesional yang lain dapat mendapatkan US$ 30-50 ribu per tahun. Berdasar sumber dari situs Qerja.com, upah atau gaji psikolog di Indonesia mulai dari rata-rata Rp 4-10 juta per bulan. Pada umumnya, karier yang menyertakan pekerjaan untuk menolong orang malah tidak membuahkan bayaran besar atau serta dihubungkan dengan usaha.

Dapatkan soal tes psikologi gratis disitus Golife.id

Bila Anda inginkan karier psikolog karena hanya uang, karena itu Anda salah besar. Tetapi, bila arah Anda untuk bikin pergantian pada kehidupan orang lain supaya lebih baik, karena itu disini tempat Anda berkarir!

Nah, itulah informasi tentang daftar jenis-jenis mitos profesi psikolog di Indonesia yang sebenarnya tidak tepat dan harus Anda ketahui sedini mungkin. Semoga bermanfaat!